Rabu, 18 Juni 2025

CERITA Perjalanan Terakhir Haji Muhammad Ali,dari Langit Timur Tengah ke di Komering OKU Timur

Gambar terkait CERITA Perjalanan Terakhir Haji Muhammad Ali,dari Langit Timur Tengah ke di Komering OKU Timur (dari Bing)

Hari Ini, MARTAPURA – Suasana haru menyelimuti Desa Kalirejo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur Sumsel, saat jenazah Haji Muhammad Ali bin Jalal akhirnya tiba di kampung halamannya, setelah menempuh perjalanan panjang dari Tanah Suci yang penuh tantangan.

Warga setempat berduka menyambut kepulangan salah satu putra terbaik desa, yang wafat dalam perjalanan pulang usai menunaikan ibadah haji.

Haji Muhammad Ali (70), warga Blok 3 Desa Kalirejo, merupakan bagian dari Kloter 1 Palembang (PLM) bersama 370 jamaah asal OKU Timur. Namun, takdir berkata lain.

Ia menghembuskan napas terakhir di dalam pesawat Saudi Airlines dalam penerbangan dari Jeddah menuju Palembang pada Kamis, 12 Juni 2025.

Saat itu, pesawat sedang transit pengisian bahan bakar di Bandara Muscat, Oman.

Karena wafat di wilayah udara internasional sebelum memasuki zona terbang Indonesia, jenazah almarhum harus diturunkan di Oman sesuai prosedur penerbangan internasional.

Harapan keluarga agar jenazah langsung bisa dibawa pulang bersama rombongan jamaah haji terkendala oleh kebijakan maskapai dan regulasi internasional.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda OKU Timur, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa proses pemulangan jenazah membutuhkan sinergi lintas lembaga.

“Permintaan keluarga sangat manusiawi, mereka ingin almarhum dimakamkan di tanah kelahiran. Prosesnya tidak mudah, tetapi dengan kerja sama yang baik, akhirnya bisa terlaksana,” katanya, Rabu (18/06/2025).

Proses repatriasi jenazah melibatkan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten OKU Timur.

Lalu Kanwil Kementerian Agama Sumsel, Kemenag OKU Timur, Kedutaan Besar RI di Oman, serta kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH).

Berkat kolaborasi ini, jenazah berhasil diberangkatkan kembali ke Tanah Air bersama jamaah Kloter 4 PLM.

Pesawat yang membawa jenazah mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada Senin malam, 16 Juni 2025, pukul 21.13 WIB.

Usai serah terima, jenazah langsung dibawa menuju kampung halaman dan tiba di Desa Srikaton, Buay Madang Timur, Selasa dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB.

Masyarakat setempat menyambut jenazah dengan penuh duka. Proses pemulasaraan dilakukan segera mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menshalatkan dan memakamkan almarhum dengan penuh khidmat dan rasa kehilangan.

Haji Muhammad Ali bukan satu-satunya jamaah haji asal OKU Timur yang berpulang tahun ini.

Sebelumnya, pada 17 Mei 2025, Sugito Adi Harjo (85) asal Desa Kurungan Nyawa II, Kecamatan Buay Madang, juga wafat saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Meski duka menyelimuti, sebanyak 368 jamaah lainnya dari Kloter 1 PLM telah kembali ke tanah air dalam kondisi sehat. Mereka disambut penuh haru oleh keluarga di Lapangan KONI Belitang pada Jumat, 13 Juni 2025.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag OKU Timur, Husni, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proses pemulangan jenazah.

“Alhamdulillah, berkat kolaborasi banyak pihak, jenazah Haji Muhammad Ali akhirnya bisa dimakamkan di tanah kelahiran. Ini bentuk penghormatan terakhir bagi beliau,” pungkasnya.

Perjalanan panjang jenazah dari langit Timur Tengah hingga kembali ke pelukan bumi Buay Madang Timur menjadi simbol keteguhan dan cinta tanah kelahiran.

Sebuah akhir yang layak bagi seorang haji yang kembali ke sisi Ilahi setelah menunaikan panggilan-Nya.

0 komentar: