Senin, 16 Juni 2025

Renungan Katolik Hari Ini Senin 16 Juni 2025,Kalahkanlah Kejahatan dengan Kebaikan

Gambar terkait Renungan Katolik Hari Ini Senin 16 Juni 2025,Kalahkanlah Kejahatan dengan Kebaikan (dari Bing)

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

Hari Ini, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari ini Senin 16 Juni 2025.

Tema renungan Katolik hari ini kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

Renungan Katolik hari ini ada dibagian akhir artikel ini.

Hari Senin 16 Juni 2025 merupakan hari Senin biasa, Santa Yulita dan Santo Cyriacus, Martir, Santa Ludgardis, Perawan, dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Senin 16 Juni 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 2Kor 6:1-10

Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah.

Saudara-saudara, sebagai teman-teman sekerja, kami menasihati kalian, janganlah sia-siakan kasih karunia yang telah kalian peroleh dari Allah. Sebab Allah bersabda, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.”  Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu! Hari inilah hari penyelamatan itu! Dalam segala hal kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami ini pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan; ketika dihormati atau dihina; ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4

Ref: Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil Mzm 119:105

Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.

Bacaan Injil Mat 5:38-42

Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,  “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.

Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berilah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Ketika masih kecil, saya diajari oleh kedua orangtuaku, begini:”kalau orang berbuat kasar terhadapmu, jangan melawan, bahkan ditempeleng pun tidak boleh menantang. Bila diperlakukan seperti itu, katakanlah”terimakasih”. Sebagai anak kecil, saya mengamini saja ajaran kedua orangtuaku. Begitu beranjak dewasa, saya tetap mengingat pesan mereka, sehingga sampai sekarang saya jalani itu dengan sungguh sungguh. Saya tidak pernah membalas dendam. Inilah nilai hidup kristiani yang baik dan benar, diwariskan oleh kedua orangtuaku sebagai pedoman atau pegangan dalam hidupku. Mereka menghendaki agar saya tidak menjadi serigala bagi sesama.

Hukum balas dendam masih sering terdengar bahkan terjadi di tengah

dunia kita sekarang ini. di mana-mana terjadi perselisihan dan

percecokan di antara sesama warga masyarakat bahkan dalam keluarga

sendiri. Semua itu, tidak pernah tuntas. Sebenarnya hal seperti itu sudah

bukan tempatnya bagi manusia yang beradab. Bukankah itu hukum

rimba, seperti yang dilakukan oleh makluk yang tidak berakal budi.

Berhadapan dengan hal ini, Yesus sungguh bersikap tegas. Ia menentang

hukum balas dendam. Ia mengajarkan supaya kita tidak membalas setiap

perbuatan buruk dan jahat. Ia sendiri tidak pernah membalas dendam

meskipun dihina dan disiksa. Ia memberikan contoh supaya membalas

kejahatan dengan berbuat kebaikan dalam terang dan semangat

kasih(Mat. 5:38-42). Itulah kasih sejati yakni memberikan yang terbaik

kepada orang lain. Yesus telah melakukannya untuk kita semua.

Mencintai musuh tidak gampang dan juga tidak mudah dilaksanakan,

rasanya berat. Ketika kita mendengar kata-kata Yesus: “Janganlah

melawan orang yang berbuat jahat kepadamu", telinga kita tampaknya

ingin tuli. Ketika hendak membaca kata-kata tersebut, mata kita maunya

tertutup. Hati kita rasanya menolak, tidak setuju, protes, jengkel bahkan

marah besar. Tidak dapat disangkal bahwa dalam dunia yang semakin

indiviidualistik dan egosentris, hukum mata ganti mata, gigi ganti gigi

lebih banyak peminatnya ketimbang hukum balaslah kejahatan dengan

kebaikan.

Membalas kejahatan dengan kejahatan tidak akan menyelesaikan soal,

malah memperkeruh masalah. “Api disulut dengan api akan membuat api

menjadi semakin besar. Demikian pula api kejahatan dibalas dengan api

kejahatan akan menjadikan masalah semakin parah”.

Berhadapan dengan kenyataan yang tidak mudah ini, apa yang harus kita

lakukan? Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk bersikap lebih dari

batas-batas kebiasaan, lebih dari batas-batas kewajaran, lebih dari batas batas kemanusiaan dalam hal berbuat baik dan menghindari diri terhadap hal-hal negatif atau jahat.

Santu Paulus berucap:” Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, lakukanlah yang baik terhadap semua orang. Jangan kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” ( Roma 12: 17.21). Banyak tindakan kasih yang mendatangkan berkat bahkan pertobatan dari pihak yang berbuat jahat. Dengan demikian, lewat perbuatan kasih kita, orang lainpun dapat mengalaminya. Beranikah kita menghadapi dengan kasih, mereka yang suka menjengkelkan kita, mereka yang menyakitkan hati atau bahkan

yang memfitnah kita?

Doa:

Ya Allah Bapa kami yang Mahabaik, rahmatilah kami dengan kuasa Roh

Kudus agar kami selalu mengutamakan kelemahlembutan dalam

menghadapi setiap persolaan dan ketidakadilan yang terjadi. Semoga

kami tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi mengalahkan

kejahatan dengan kebaikan...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku

untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh

Kudus...Amin. (Sumber the katolik.com/adiutami.comkgg).

Berita Hari IniLainnya di Google News

0 komentar: