Senin, 16 Juni 2025

Ingin Rumah Mewah Hanya dengan 100 Jutaan? Coba Desain Rumah Lebar 2,6 Meter Ini!

Pernah kepikiran nggak, rumah dengan luas tanah cuma 25 m (9,6 meter x 2,6 m) dengan luas bangunan 14 m. Ya, ini beneran rumah, bukan garasi.

Pemerintah lagi berencana membuat rumah subsidi seperti ini untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), yang masih single, atau pasangan muda yang belum punya anak.

Semua Serba Minimal

Begitu lihat rumah ini dari depan, kesannya modern banget. Dindingnya pakai bata ringan, pintu dan jendelanya dari aluminium. Strukturnya beton bertulang, jadi lumayan kuat buat ukuran rumah kecil. Lantainya sudah keramik, jadi tetap kelihatan rapi.

Tapi begitu masuk, langsung kelihatan seluruh isi rumah. Area depannya multifungsi: bisa jadi ruang tamu, dapur, tempat nyuci, bahkan ruang keluarga. Semua numplek jadi satu.

Kualitas udara dan sirkulasi jadi masalah. Kalau masak, bau nasgor bakal menyebar ke seluruh rumah. Kalau pasangan lagi bertengkar, tetangga sebelah ikut tau isinya.

Kamu cuma dapat satu kamar tidur, pas buat kasur ukuran queen sama lemari kecil. Mau naruh meja rias? Lupakan.

Kamar mandinya mungil banget, lebarnya cuma 50-60 cm, lebih mirip bilik telepon umum jaman dulu. Kalau ada tamu yang mau numpang ke toilet? Ya, mereka harus lewat kamar tidur dulu. Agak canggung sih, tapi mau gimana lagi.

Harga dan Cicilan: Murah Tapi dengan Catatan

Harganya mulai dari Rp100 jutaan, cicilannya sekitar Rp600 ribuan per bulan. Kalau buat MBR, ini terjangkau banget. Tapi ya semuanya balik lagi ke lokasi. Kalau rumahnya ada di tengah kota, kayak Jakarta, ini bisa jadi solusi.

Tapi kalau dibangun di pinggiran kota yang jauh dari mana-mana, ya nggak worth it. Di kantor sudah bekerja di dalam cubicle yang kecil, di angkutan umum dempet-dempetan, ehh masa sampai rumah sempit-sempitan lagi.

Bahkan menurut standar SNI, tiap orang butuh ruang sekitar 9 m. Kalau rumah ini ditempati dua orang, ya sudah penuh sesak. Standar internasional malah bilang tiap orang butuh 12 m. Jadi kalau dihuni pasangan, rasanya seperti ngekos, bukan tinggal di rumah beneran.

Worth it nggak? Ini tergantung siapa yang beli. Kalau kamu single atau pasangan muda tanpa anak, rumah ini mungkin cukup. Atau jika kamu tipe orang yang hidup minimalis ekstrem.

Tapi kalau sudah punya anak atau suka kerja dari rumah, siap-siap stress karena sempit banget. Kalau berdua, kamu dan pasangan bakal sering saling senggol setiap hari.

Investasi atau Pilihan Terakhir?

Ada sisi positifnya juga sih. Buat yang baru mulai, rumah ini bisa jadi langkah awal punya properti. Setelah beberapa tahun, kamu bisa jual atau sewakan. Apalagi kalau lokasinya strategis, nilainya bisa naik.

Tapi ya, jangan terlalu berharap banyak. Dengan ukuran sekecil itu, rumah ini nggak fleksibel. Mau renovasi, tambah ruang? Lupakan.

Lagian, daya tarik rumah ini bisa turun kalau tren properti berubah atau lokasinya tidak menarik.

Rumah subsidi 25 m ini memang solusi untuk sebagian orang, tapi bukan berarti tanpa kekurangan. Sebelum kamu memutuskan, pikirkan baik-baik soal kenyamanan, kebutuhan jangka panjang, dan lokasi. Harga murah memang menggoda, tapi kalau bikin hidup tambah ribet, buat apa?

Kalau masih ragu, coba deh cek langsung rumah contohnya. Lihat sendiri apakah cukup buat kamu. Ingat, rumah itu investasi besar. Jangan sampai salah langkah, karena yang tinggal di sana kamu sendiri, bukan orang lain.

0 komentar: