Rabu, 18 Juni 2025

5 Kasus Sengketa Pulau yang Pernah Terjadi di Dunia, Salah Satunya di Indonesia

Hari Ini - Beberapa kasus sengketa pulau pernah terjadi di tingkat internasional dan melibatkan dua atau lebih negara.

Sengketa pulau terjadi ketika sebuah pulau/kepulauan diklaim kedaulatan dan hak untuk mengendalikan wilayah serta perairan di sekitarnya oleh beberapa negara.

Sengketa pulau sering kali muncul karena klaim historis, lokasi geografis yang strategis, potensi sumber daya alam, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa kasus sengketa pulau yang pernah terjadi di dunia:

1. Kepulauan Senkaku (Diaoyu), Jepang dan China

Kepulauan Senkaku (bahasa China: Diaoyu) adalah wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan diklaim oleh China.

Sekilas, kepulauan Senkaku tampaknya tidak menawarkan banyak hal untuk diperebutkan selain bebatuan dan air.

Namun, sengketa atas pulau-pulau ini meningkat setelah ladang minyak dan gas ditemukan di bawahnya, menurut laman Britannica .

Pada 2012, penjualan salah satu pulau oleh keluarga kaya Jepang kepada pemerintah Jepang membuat marah penduduk China dan menciptakan ketegangan atas kepulauan Senkaku.

2. Kepulauan Kuril, Jepang dan Rusia

Dalam hubungan resmi pertamanya, Rusia dan Jepang sepakat pada 1855 bahwa Jepang memiliki pulau Etorofu dan Kunashiri di kepulauan Kuril.

Namun, di akhir perang Perang Dunia II, Uni Soviet menyerbu Kepulauan Kuril, yang sebagian di antaranya sebelumnya dikuasai oleh Kekaisaran Rusia.

Meskipun pengalihan pulau-pulau tersebut ke Uni Soviet termasuk dalam perjanjian Yalta, Jepang tetap mengklaim hak historis atas pulau-pulau paling selatan.

3. Kepulauan Spratly, China dan Vietnam

Kepulauan Spratly adalah gugusan yang berisi lebih dari 100 pulau tropis dan terumbu karang kecil. Lokasinya di antara Vietnam, Filipina, dan Malaysia di Laut China Selatan bagian tengah.

Dikutip dari laman Reuters , China, Vietnam, dan Taiwan mengklaim seluruh Kepulauan Spratly, sementara Malaysia dan Filipina mengklaim sebagian darinya

Perselisihan modern dimulai sejak 1930-an, dengan klaim yang didukung oleh referensi pada peta dan literatur sejarah.

China merebut Kepulauan Paracel, serangkaian pulau kecil di utara gugusan Spratly pada 1974 dan telah menguasainya sejak saat itu, meskipun adanya protes dari Vietnam.

4. Sipadan dan Ligitan, Indonesia dan Malaysia

Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan bermula dari ketidakjelasan garis perbatasan yang dibuat oleh Belanda dan Inggris, yang masing-masing menjajah Indonesia dan Malaysia

Mengutip laman Hari Ini (31/5/2023), pada 1967, sengketa atas kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan mulai terjadi, setelah dilangsungkan pertemuan mengenai hukum laut antara Indonesia dan Malaysia.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Malaysia saling memperebutkan kepemilikan wilayah atas Pulau Sipadan dan Ligitan.

Mahkamah Internasional memutuskan bahwa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke tangan Malaysia berdasarkan bukti bahwa Inggris lebih awal masuk Pulau Sipadan dan Ligitan.

5. Pulau Hans, Denmark dan Kanada

Pulau Hans adalah pulau kecil berukuran 1,3 kilometer persegi di tengah Selat Kennedy di Selat Nares, yaitu selat yang memisahkan Pulau Ellesmere dari Greenland Utara.

Dilansir dari laman Hari Ini (8/6/2022), Pulau Hans menjadi sengketa antara Denmark dan Kanada. Kedua negara, sama-sama mengklaim bahwa pulau tersebut milik mereka.

Perselisihan bermula pada 1980-an ketika keduanya mulai saling mengklaim wilayah. Situasi memanas awal 2000-an ketika armada Denmark mendarat di pulau itu dan menancapkan bendera di tanah.

Tindakan itu membuat warga Kanada kesal. Pada bulan Juli 2005, warga Kanada menanggapinya dengan memasang bendera setinggi 12 kaki.

Ketegangan mereda segera setelah kedua pemerintah merilis pernyataan yang menyatakan semua kontak dengan Pulau Hans akan dilakukan dengan cara yang sederhana dan terkendali.

0 komentar: